TUGAS ANTROPOLINGUISTIK
Makna Leksikal
Dalam Teks Randai “Palito Alam”
Oleh
:
Weni Novita
1110741002
FAKULTAS ILMU BUDAYA
SASTRA DAERAH
UNAND
2013
Makna adalah (1).
pengaruh satuan bahasa dalam pemahaman persepsi atau perilaku manusia atau
kelompok manusia. (2). Hubungan, dalam arti kesepadanan atau ketidaksepadanan
antara bahasa dan alam diluar bahasa, atau antara ujaran dan semua hal yang
ditunjuknya. (3) Cara menggunakan lambang-lambang bahasa (Kridalaksana, 2008:
148).
Makna adalah
hubungan antara lambang bunyi dengan acuannya.
Makna merupakan bentuk responsi dari stimulus yang diperoleh pemeran
dalam komunikasi sesuai dengan asosiasi maupun hasil belajar yang dimiliki.
Ujaran manusia itu mengandung makna yang utuh. Keutuhan makna itu merupakan perpaduan dari empat aspek, yakni pengertian (sense), perasaan (feeling), nada (tone), dan amanat (intension). Memahami aspek itu dalam seluruh konteks adalah bagian dari usaha untuk memahami makna dalam komunikasi.
Ujaran manusia itu mengandung makna yang utuh. Keutuhan makna itu merupakan perpaduan dari empat aspek, yakni pengertian (sense), perasaan (feeling), nada (tone), dan amanat (intension). Memahami aspek itu dalam seluruh konteks adalah bagian dari usaha untuk memahami makna dalam komunikasi.
Makna Kiasan (1). Makna kiasan
adalah pemakaian kata dengan makna yang tidak sebenarnya. (2). Makna
kiasan atau asosiatif adalah makna kata atau leksem yang didasarkan atas
perasaan atau pikiran yang timbul pada penyapa dan manusia yang disapa. Makna
ini muncul sebagai akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa terhadap leksem yang
dilafalkan atau didengarnya.
Makna leksikal makna
unsur-unsur bahasa sebagai lambang benda, peristiwa, dll. Makna leksikal ini
mempunyai unsure-unsur bahasa lepas dari penggunaan nya atau konteksnya.
Bentuk Bentuk adalah Penampakan
atau rupa satuan bahasa , Penampakan atau rupa satuan gramatikal atau laksikal
dipadang secara fonis atau grafenis.
Funsi adalah (1)
beban makna suatu satuan bahasa; (2). Hubungan anatara satuan satuan dengan
unsure-unsur leksikal, atau fonologis dalam suatu deret satuan-satuan; (3).
Penggunaan bahasa untuk tujuan tetentu; (4). Peran unsure dalam suatu ujaran
dan hubungannya secara structural dengan unsure lain; (5). Peran sebuah unsur
dalam satuan sintaksis yang lebih luas; mis. Nomina subjek yang berfungsi
sebagai subjek atau objek (Kridalaksana, 2008: 67).
Randai
adalah salah satu permainan tradisional di Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok
dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan,
sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian.
Randai menggabungkan seni lagu, musik,
tari, drama dan silat
menjadi satu.
Cerita randai
biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi
Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga
disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah
seorang di antaranya, yang disebut dengan janang.
Teks lagu dalam randai
1.
Dayang Daini
Ampun
baribu ampun
Ampunkan
kami niniak mamak
Jari
sapuluah nan kami susun
Maaf
jo rila nan kami mintak.
Anaklah urang talang tatagak
Pandai manjalin lipek tigo
Eloklah randai dibawo tagak
Buliah nak sanang penonton kito.
Dalam lirik agu diatas terdapat makna leksikal yaitu tentang permintaan
maaf kepada penonton sebelum randai dimulai. Hal ini berfungsi untuk
menghormati ninik mamak ataupun itu penonton. Dan lagu ini juga memberi aba-aba
kalau randai akan segera dimulai.
2.
Simarantang Randah
Balai-balai
basimpang tigo
Basimpang
jalan kapacuan
sungguah
pun randai pamean mato
akhiraik
usah dilupokan
curito banamo palito alam
anak dek puti linduang bulan
badan taniak ndak marantau
tanang dunsanak mangdangakan
Dalam lirik lagu
diatas pada larik pertama terdapat makna leksikal tentang randai hanya sebagai permainan. Namun
kita tidak boleh melupakan akhirat kelak. Terdapat pesan agama jaganlah kita
terlena dengan permaian dengan melupoan kewajiban. Sedangkan pada larik kedua menjelaskan tentang
cerita randai yang akan dimulai. Lagu ini berfungsi untuk menyampaikan kepada
penonton cerita randai akan segera dimulai.
3.
Muaro Paneh
Panjang
jembatan oi mamak nan di ombilin
Aienyo
dareh lai kasubarang
Indak
den harok nan jo pakirin
Badan
batamu makonyo sanang
Lah dapek izin dek mande
kanduang
Bujalan lai sikambang bungo
Pai manuju katapian mandi
Dangang bajalan lai surang sajo
Kain
lah cauak panjang sambilan
Lapuak tarampai di tarali
Lambek lamo dagang bajalan
Lah tibo cando dagang tu kini
Tampak lah urang sadang bamanuang
Sanang dunsanak mandangakan.
Dalam lirik lagu
diatas terdapat makna leksikal yaitu tentang perasaan senang karena bisa bertemu
dengan kekasihnya. pada larik kedua menjelaskan tentang sikambang bungo yang
hendak pergi mandi kesungai. Kemuadian pada larik ketiga menjalaskan tentang
palito alam yang bertemu dengan sikambang bungo sebelum pergi merantau.
Fungsinya yaitu untuk menjelaskan kalau hendak pergi merantau kita harus member
tahu orang-orang yang kita sayangi.
4.
Simarantang Tinggi
Jikok ado jarum nan patah
Usah disimpan dalam peti
Buang lah sajo kapamatang
Jikok ado kami nan salah
Usah disimpan dalam hati
Buang lah sajo kabalakang
Tagak bendera dari kain
Tagak diranah
bukittinggi
Tando nagari dalam
perang
Kami mandapek
kaba batin
Baraso randai
kabaranti
Talempong
mairiang di balakang sanak oi………
Dalam
larik pertama terdapat makna leksikal
yaitu tentang randai akan segera berakhir. Dengan meminta maaf kepada penonton
kalau ada salah kata ataupun perbuatan selama penampilan. Ambillah yang baik
dan buanglah yang buruk. Pada larik
kedua menjelaskan randai akan berenti karena maksud dan tujuan sudah disampaikan lewat cerita.
Lagu dayang daini,
simarantang randah, dan simarantang randah merupakan lagu wajib setiap randai.
Karena itu merupakan pembuka, pemulai cerita dan penutup dari dari pemeran
randai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar