Minggu, 01 Desember 2013

`Fonetik dan Fonemik Bahasa Minangkabau di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek



`Fonetik dan Fonemik Bahasa Minangkabau
di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek
oleh
Weni novita
1110741002
Abstrak
Bahasa daerah merupakan bahasa pertama atau bahasa ibu yang digunakan dalam kegiatan yang bersifat kedaerah sesuai dengan kebudayaan daerah masyarakat pemakaiannya. Salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia khususnya di Minangkabau adalah bahasa Minangkabau yang digunakan di Jorong Koto Tinggi. Masalah  yang dibahas dalam penelitian ini adalah apakah sajakah sistem bunyi fonetik dan fonetik bahasa Minangkabau di kanagarian Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek.
Peneliti menggunakan teori dibidang fonetik dan fonemik yang terdapat dalam buku Muslich, Data yang dianalisis merupakan data yang dikumpulkan melalui teknik cakap langsung dengan masyarakat dengan menyediakan daftar tanya. Data yang dianalisis  merupakan data bahasa yang dikumpulkan pada saat penelitian ini dilakukan, bukan bahasa yang dipergunakan pada masa lalu
Dari analisis yang telah  diperoleh dilapangan, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: Bunyi bahasa Minangkabau Di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan Kab. Lima Puluh Kota, yaitu didapatkan bunyi vokoid, kontoid, semi vokal, fonem fokal, fonem konsonan dan ditribusi komplementer. Secara fonetik terdapat 9 bunyi vokoid, dan 21  bunyi-bunyi kontoid [i], [I], [u], [U], [e], [ε], [a], dan [o], [O]. Adapun bunyi kontoid [b], [c], [d],[f],[g],[h],[j],[k],[l],[m],[n], [p], [q], [r] ,[s], [t],[w], [y], [ŋ], [ň] dan [?]. 

Kata kunci: budaya, bahasa, sistem bunyi, jorong koto tinggi,dan  Maek





1.      PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia terkenal dengan banyaknya bahasa daerah, bahasa Minangkabau adalah salah satu bahasa diantara banyaknya bahasa di Nusantara. Sebagai bahasa pasti memiliki satuan bahasa untuk membedakan dengan bahasa lain. Perbedaan ini bisa  mencakup unsur  fonetik dan fonemik. Oleh perbedaan inilah membuat suatu bahasa menjadi unik dan khas pada suatu daerah tertentu.
Setiap bahasa memiliki pola fonetik dan fonemik  berbeda-beda satu sama lain. Dalam penelitian fonetik dan fonemik berskala kecil ini peneliti berfokus pada penelitian bahasa Minangkabau Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, Kec.Bukik Barisan, Kab.Lima Puluh Kota.
Bahasa Minangkabau di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek merupakan bahasa sehari-hari yang diguna oleh masyarakat didaerah tersebut. Bahasa Minangkabau selain digunakan sebagai alat komunikasi, dipergunakan juga untuk upacara adat ataupun keagaman.  Perbedaan bahasanya dengan bahasa daerah lain sangat terlihat begitu kental, baik dalam pengucapannya maupun dalam pengunaanya.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fonetik dan  fonemik bahasa Minangkabau Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, Kec.Bukik Barisan, Kab.Lima Puluh Kota. Deskripsi itu secara tersurat mencakup bunyi
Metode
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini metode cakap langsung dengan masyarakat, dengan menyediakan daftar tanya. Data yang dianalisis itu merupakan data bahasa yang dikumpulkan pada saat penelitian ini dilakukan, bukan bahasa yang dipergunakan pada masa lalu.



2.      Fonetik Dan Fonemik  Bahasa Minangkabau Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan, Kab.  Lima Puluh Kota.
Teori
Fonetik
Fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak.  Proses terjadinya bunyi bahasa atau cabang fonetik ada tiga yaitu: Fonetik artikulatoris : cabang linguistik yang menyelidiki bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Fonetik akustis : mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis / fenomena alam (bidang fisika ). Fonetik audiotoris : cabang fonetik yang menyelidiki bunyi berdasarkan pendengaran sebagai presepsi bahasa ( bidang kedokteran ).
Fonetik menurut O’Connor, Ladefoge dalam buku Muslich,  merupakan bidang kajian ilmu pengetahuan (science) yang menelaah bagaimana manusia menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dalam ujaran, menelaah gelombang-gelombang bunyi bahasa yang dikeluarkan dan bagaimana alat pendengaran manusia menerima bunyi-bunyi bahasa untuk dianalisis oleh otak manusia
Fonemik
Fonemik  adalah suatu sistem fonem suatu bahasa, (2) proses untuk menentukan fonem suatu bahasa; (3) menyelidikan mengenai sistem fonem suatu bahasa (kridalksana, 2008: 62).   Fonemik adalah bidang linguistik yang mempelajari tentang bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
 Contoh :
                   [ C     A     R     I ]
                   [ J     A     R     I  ]             2 fonem ; [ C , J ]
                  [ B     A     N     C    I ]
                  [ P     A     N     C    I ]          2 fonem : [ B , P ]
Bunyi Vokoid
            Bunyi vokoid, yaitu bunyi yang dihasilkan tanpa melibatkan penyempitan atau penutupan pada daerah artikulasi (Muslich, 2008: 46). Vokoid adalah ditandai bebasnya arus udara keluar dari rongga mulut.
Bunyi Kontoid
Bunyi kontoid, yaitu bunyi yang dihasilkan dengan melibatkan penyempitan atau penutupan pada daerah artikulasi. Bunyi-bunyi kontoid ini lebih banyak jenis articulator yang terlibat dalam upaya penyempitan atau penutupan ketika bunyi itu diucapkan (muslich, 2008: 48). Kontoid adalah terhalangnya arus udara keluar dari mulut.
Contoh : selain dari huruf vokal
Semi Vokal
            Bunyi bahasa yang mempunyai cirri vokal maupun konsonan, mempunyai sedikit geseran, dan tidak muncul sebagai inti suku kata.  Semi Vokal adalah setengah vokal
Contoh : y dan w    
Alofon
Alofon adalah Varian vonem berdasarkan posisi, mis. Vonem pertama pada kita dan kata secara fonetis berbeda, masing-masing adalah kalofon dari fonem /k/; yang pertama hanya muncul di depan vokal depan, sedangkan yang kedua di depan vokal belakang atau konsonan lain.
Fonem vokal :

Depan
Tengah
Belakang
Tinggi
/ i /

 / u /
Sedang
/ e /

/ o /
Rendah

/ a /


  Jenis bunyi dan suara yang dihasilkan ;
Daerah artikulasi
Cara artikulasi
Bilabial
Labio
Dental
dental
Alvolar
Palatal
Velar
Glotal
Hambat
B
TB

  p
  b


 t
 d


 c
  j

  k
  g



Frikatif
B
TB



f
v



 s
z




 H
Nasal
B

 M



N



Getar
B



R




Lateral
B




Z



Semivokal
B

W





Y


1.      DESKRIPSI FONETIS
Deskripsi fonetis bahasa Minangkabau Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan, Kab. Limo Puluh Kota . Di temukan  bunyi Vokoid, Kontoid, Semi Vokal,berikut akan di jabarkan satu persatu :
1.1 Bunyi Vokoid
Bunyi vokoid bahasa minangkabau Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, dapat dilihat dari contoh berikut:
/a/                    Awal                           Tengah                                   Akhir
                  [apel] apel’           [parawe]  ’jambu biji’            [loba]   ’lebah’                                                 [apa?]  ’ayah’              [gale]   ҅gelas’                           [galIa]  ҅nakal’
/i/                     Awal                           Tengah                                   Akhir
                        [ikan] ‘ikan’                 [dαlimO]’delima’                    [lihai] ‘cekatan’
                        [inyIa?] ‘nenek’           [lapiα?] ‘tikar’                         [ragaji] ‘gergaji’
/u/                    Awal                           Tengah                                   Akhir
                        [ular] ‘ular’                  [rambu’an]  ‘rambutan’           [labu] ‘labu’                
                        [udaŋ] ‘udang’             [iduαŋ] ‘hidung’                      [tuŋku]  ‘tungku’
/e/                    Awal                           Tengah                                   Akhir
                        [ete?] ‘saudara pr ibu  ’[ule? ] ‘belatung’                    [uŋge ] ‘ember’
                        [elO?] ‘ sopan’            [pae?] ‘pahat’                          [paŋale] ‘pedagang’
/o/                    Awal                           Tengah                                   Akhir
                        [Obua?] ‘rambut’        [nOne] ‘nenas’                        [kalO] ‘kalo’               
[olun] ‘belum’             [loba] ‘lebah’                           [monjO] ‘manja’
2.1  Bunyi Kontoid
Berdasarkan penelitian yang dilakuakan di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, ditemukan bunyi kontoid sebagai berikut :
/b/        Awal               [bOtiα?] ‘pepaya’
                                          [biŋuaŋ] ‘dungu’
                  Tengah           [somboŋ] ‘angkuh’
                                          [abi] ‘habis’    
/c/        Awal               [calUaŋ] ‘cangkir’
                                          [capa] ‘ember’
Tengah           [cOcα?] ‘cicak’
                        [cucu] ‘cucu’
            /d/        Awal              [doke?] ‘dekat’
                                                [dOriαn] ‘durian’
                        Tengah           [sendO?] ‘sendok’
                                                [kunduar] ‘labu’
            /g/        awal                [galimbiaŋ] ‘gelas’
                                                [gigi] ‘gigi’
                        Tengah           [pagi] ‘pagi’
                                                [baga?] ‘berani’
            /h/        Akhir              [ayah] ‘ayah’
                                               
/j/         Awal               [jαe?] ‘jahat’
                                    [jari] ‘jari’
            Tengah           [baju] ‘baju’
/k/        Awal               [korambia] ‘kelapa’    
                                    [konini] ‘kuini’
            Tengah           [ikan] ‘ikan’
                                    [siko] ‘disini’
            Akhir              [cibOdα?] ‘nangka’
                                    [salα?] ‘salak’
/l/         Awal               [lintIbaŋ] ‘kaki seribu’
                                    [lOmpu] ‘lampu’
            Tengah           [salα?] ‘salak’
                                    [ular] ‘ular’
            Akhir              [bantal] ‘bantal’
            /m/       Awal               [markisa] ‘markisah’
                                                [maŋkuα?] ‘mangkok’
                        Tengah           [korambia] ‘kelapa’
                                                [lOma] ‘lemah’
                        Akhir              [ayam] ‘ayam’
            /n/        Awal               [nOne] “nenas”
                        Tengah           [bantαl] ‘bantal’
                                                [monjO] ‘manja’
Akhir              [dOriαn] ‘durian’
                        [olun] ‘belum’
            /p/        Awal               [pisαŋ] ‘pisang’
                                                [parawe] ‘jambu biji’
                        Tengah           [apel] ‘apel’
                                                [tipi] ‘TV’
            /r/        Awal               [rambu’an] ‘rambutan’
                                                [ramo-ramo] ‘kupu-kupu’
                        Tengah           [cere?] ‘cerek’
                                                [lari] ‘lari’
Akhir              [kOmpor] ‘kompor’
                        [ular] ‘ular’
/s/         Awal               [sabI?] ‘sabit’
                                    [somuI?] ‘semut’
/t/         Awal               [tOmat] ‘tomat’
                                    [tOrompa] ‘sandal’
            Tengah           [kUtu] ‘kutu’
                                    [matO] ‘mata’
            Akhir              [tOmat] ‘tomat’
/ny/      Awal               [ňiňial] ‘nyinyir’
/ng/      Tengah           [mαŋgIh] ‘manggis’
                                    [laŋaw] ‘lalat’             
Akhir              [αnjIaŋ] “anjing’
                        [bαntIaŋ] sapi’
3.1 Semi Vokoid
            Berdasarkan penelitian bahasa Minangkabau yang di lakukan Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, ditemukan kata semi vokal sebagai berikut :
/w/             Awal                           [wa’αŋ] ‘teman laki-laki                                 
                  Tengah                       [jawuαh]  ‘jauh’          
Akhir                          [kObow] ‘kerbau’

/y/              Tengah                       [ayαh] ‘ayah’
                                                      [ňiňial] ‘nyinyir’

2.      PASANGAN  MINIMAL
Untuk menemukan fonem segmental  bahasa Minangkabau, Di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan, Kab. Lima Puluh Kota, dilakukan dengan cara mencari pasangan minimal. Apabila bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis mirip , jika terdapat dalam pasangan minimal merupakan fonem yang berbeda, di temukan fonem sebagai berikut :          
2.1 Fonem Vokal
/a/-/i/                [asO?]’asap’ [IsO?] ’isap’
                        [tapI]  ’tetapi’ , [ tipI] ’TV’
                       [Uni] ‘kakak perempuan’ , [Uda] ‘kakak laki-laki’
/a/-/e/               [dαndαŋ] ‘dandang’ ,  [ dendαŋ] ‘dendang’
/a/-/o/               [cacԑ?]’caci’, [cOca?] ‘cicak’
/i/-/o/                [InO?] ’renungkan’ [onO?] ’diam’
2.2 Fonem Konsonan
Pada penelitian Jorong Koto Tinggi , Kanagarian Maek, ditemukan fonem konsonan sebagai berikut :
 /m/-/n/            [amα?]’ibu’                              anα?]’anak’
/n/-/s/               [pinαŋ]’pinang’                       [pisαŋ]’pisang’
/j/-/p/               [jαe?]’nakal’                            [pαe?] ‘pahat’
/l/-/k/                [lakί]’suami’                            [kaki]’kaki’
/c/-/j/                [cαrI] “cari”                             [jαri] “jari”
/l/-/t/                 [lOŋan]’lengan’                       [taŋan]’tangan’
/m/-/h/             [ayαm]’ayam’                          [ayαh]’ayah’
/m/-/p/             [makcia?]’saudara laki2 ibu’    [pakcia?]’saudara laki2 ayah’
/p/-/b/              [pagi]’pagi’                              [bagi]’bagi
                        [pawO]’paha’                          [bawO]’bawa’
3.      DISTRIBUSI KOMPLEMENTER
Distribusi komplementer  adalah dua varian dalam dalam lingkungan tertentu  saling melengkapi. Dari hasil penelitian di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan Kabupaten Lima Puluh Kota, ditemukan beberapa fonem  yang berditribusi komplementer fonem-fonem itu saling melengkapi karena lingkungan yang dimasukinya berbeda-beda diantara fonem-fonem tersebut, diatara fonem tersebut antara lain sebagai berikut :
3.1 Fonem  /i/ 
            Fonem /i/ bahasa minangkabau di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, berdistribusi komlpementer dengan [I]. Fonem /i/ merupakan fonem vokal tinggi depan tak bulat fonem ini berdistribusi lengkap dengan [I] . fonem /i/ mempunyai alofon [i] dan [I], fonem [i] muncul pada posisi awal , tengah dan akhir pada kata dasar.
Contoh:
            [i]
Awal                [iduaŋ]                        ‘hidung’
Tengah           [adiα?]                         ‘adik’
Akhir              [padi]                           ’padi’
            [I]
            Tengah                       [itIa?]                ’itik’ 

3.2 Fonem   /e/
            Fonem /e/ bahasa minangkabau di jorong koto tinggi, kanagarian maek, berdistribusi komlpementer dengan [ε]. Fonem /e/ adalah fonem tengah depan tak bulat. Fonem /e/ mempunyai alofon [e] dan [ε]. Alofon [e] muncul pada posisi akhir awal dan akhir sedangkan alofon [ε] muncul pada posisi tengah pada suku kata kata tertutup bila diakhiri oleh bunyi [?] dan [h].
Contoh:
            Awal               [elo?]               ’baik’
            Tengah           [jaε?]                ‘jahat’
            Akhir              [gale]               ‘gelas’
3.3 Fonem /u/
            Fonem /u/ dalam bahasa Minangkabau di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek. Berdistribusi komplementer dengan [U]. Fonem /u/ ucapkan dengan cara menaikan pangkal lidah setinggi-tingginya dan saat pengucapkannya bibir berbentuk bundar.  Fonem /u/ mempunyai alofon [u] dan [U]. Alofon muncul pada posisi awal dan tengah sedangkan alofon [U] muncul pada akhir apabila diikuti bunyi [α].
Contoh:
            Awal               [ular]                ’ular’
            Tengah           [saus]               ‘saos’
            Akhir              [pisaU]                        ’pisau’
3.4 Fonem /o/
Fonem /o/ merupakan fonem vokal tengah belakang tidak bulat pemakaian fonem ini di jorong koto tinggi, kanagarian maek berdistribusi komplementer dengan [ͻ]. Fonem [o] mempunyai alofon [o] dan [ͻ]. Alofon [o] muncul pada posisi awal dan akhir sedangkan alofon [ͻ] muncul pada posisi tengah apa bila diikuti oleh bunyi [?]. 
Contoh :
            [o]        Tengah           [cokolat]                      ‘coklat’
                        Akhir              [kudo]                         ‘kuda’
            [O]       Akhir              [sendO?]                     ‘sendok’
3.5 Fonem /k/
Fonem /k/ adalah  konsonan hambat velar tak bersuara. Pemakaian konsonan  ini pada lingkungan bahasa minangkabau di Jorong Kotinggi, Kanagarian Maek, berdistribusi komplementer dengan [?] oleh sebab itu, bunyi [?]  merupakan alofon dari fonem /k/ . alofon [k] muncul pada awal dan tengah, suku kata sedangkan alofon [?] muncul pada posisi akhir pada kata dasar.
Contoh:
[k]        Awal               [kudo]              ‘kuda’
Tengah             [cokolat]          ‘coklat’
            [?]        akhir                [elo?]`              ‘ramah’

3. PENUTUP
 Kesimpulan
Dari analisis yang telah  diperoleh dilapangan, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1.      Bunyi bahasa Minangkabau Di Jorong Koto Tinggi , Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan Kab. Lima Puluh Kota yaitu bunyi vokoid, kontoid, semi vokal, pasangan minimal.
2.      Bahasa minangkabau di jorong koto tinggi , kanagarian maek, kec. Bukik barisan kab. Lima puluh kota secara fonetik yaitu 9 bunyi vokoid, dan 21  bunyi-bunyi vokoid, [i], [I], [u], [U], [e], [ε] [o], [O] dan [a] . adapun bunyi kontoid [b], [c], [d], [f], [g], [h], [j], [k], [l], [m], [n], [p], [q], [r] ,[s], [t],[w], [y], [ŋ], [ň] dan [?]. 
3.      Bahasa Minangkabau di jorong koto tinggi , kanagarian maek, kec. Bukik barisan kab. Lima puluh kota, memiliki lima sistem bunyi  berdistribusi komplementer yaitu,  bunyi [u] dan [U], bunyi [i] dan [I], bunyi [e] dan [ε], bunyi [o] dan [O], dan bunyi [k] dan [?].

4.DAFTAR PUSTAKA
Muslich, Masnur.2008.Fonologi Bahasa Indonesia : Tinjauan Deskriptif System Bunyi Bahasa Indonesia.Jakarta :Bumi Aksara.
 Moussay,Gerard.1998.Tata Bahasa Minangkabau.Jakarta : Gramedia.
Chaer,Abdul.2007 .Linguistik Umum.Jakarta :Rineka Cipta.
Kridalaksna, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Bahren. 2011. Lika Liku Linguistik. Padang: Minangkabau _Press.