`Fonetik dan Fonemik Bahasa Minangkabau
di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek
oleh
Weni novita
1110741002
Abstrak
Bahasa daerah merupakan bahasa pertama atau bahasa ibu yang
digunakan dalam kegiatan yang bersifat kedaerah sesuai dengan kebudayaan daerah
masyarakat pemakaiannya. Salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia
khususnya di Minangkabau adalah bahasa Minangkabau yang digunakan di Jorong Koto Tinggi. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah
apakah sajakah sistem bunyi fonetik dan fonetik bahasa Minangkabau di
kanagarian Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek.
Peneliti menggunakan teori dibidang fonetik dan
fonemik yang terdapat dalam buku Muslich, Data yang dianalisis merupakan data
yang dikumpulkan melalui teknik cakap langsung dengan masyarakat dengan menyediakan
daftar tanya. Data yang dianalisis merupakan data bahasa yang dikumpulkan pada
saat penelitian ini dilakukan, bukan bahasa yang dipergunakan pada masa lalu
Dari analisis yang telah
diperoleh dilapangan, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: Bunyi
bahasa Minangkabau Di Jorong Koto
Tinggi, Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan Kab. Lima Puluh Kota, yaitu
didapatkan bunyi vokoid, kontoid, semi vokal, fonem fokal, fonem konsonan dan
ditribusi komplementer. Secara fonetik terdapat 9 bunyi vokoid, dan 21 bunyi-bunyi kontoid [i], [I], [u], [U], [e],
[ε], [a], dan
[o], [O]. Adapun bunyi kontoid [b], [c], [d],[f],[g],[h],[j],[k],[l],[m],[n],
[p], [q], [r] ,[s], [t],[w], [y], [ŋ], [ň] dan [?].
Kata kunci: budaya, bahasa, sistem bunyi, jorong koto
tinggi,dan Maek
1.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia terkenal dengan banyaknya
bahasa daerah, bahasa Minangkabau adalah salah satu bahasa diantara banyaknya
bahasa di Nusantara. Sebagai bahasa pasti memiliki satuan bahasa untuk
membedakan dengan bahasa lain. Perbedaan ini bisa mencakup unsur fonetik dan fonemik. Oleh perbedaan inilah
membuat suatu bahasa menjadi unik dan khas pada suatu daerah tertentu.
Setiap bahasa memiliki pola fonetik dan
fonemik berbeda-beda satu sama lain.
Dalam penelitian fonetik dan fonemik berskala kecil ini peneliti berfokus pada
penelitian bahasa Minangkabau Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, Kec.Bukik Barisan, Kab.Lima Puluh
Kota.
Bahasa Minangkabau di Jorong Koto Tinggi,
Kanagarian Maek merupakan bahasa sehari-hari yang diguna oleh masyarakat
didaerah tersebut. Bahasa Minangkabau
selain digunakan sebagai alat komunikasi, dipergunakan juga untuk upacara adat
ataupun keagaman. Perbedaan bahasanya dengan bahasa daerah lain
sangat terlihat begitu kental, baik dalam pengucapannya maupun dalam
pengunaanya.
Tujuan
Penelitian ini
bertujuan mendeskripsikan fonetik dan fonemik
bahasa Minangkabau Jorong Koto Tinggi,
Kanagarian Maek, Kec.Bukik Barisan, Kab.Lima Puluh Kota. Deskripsi itu secara
tersurat mencakup bunyi
Metode
Metode yang
dipergunakan dalam penelitian ini metode cakap langsung dengan masyarakat,
dengan menyediakan daftar tanya. Data yang dianalisis itu merupakan data bahasa
yang dikumpulkan pada saat penelitian ini dilakukan, bukan bahasa yang
dipergunakan pada masa lalu.
2.
Fonetik Dan Fonemik Bahasa
Minangkabau Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan, Kab. Lima Puluh Kota.
Teori
Fonetik
Fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa
memperhatikan apakah bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau
tidak. Proses terjadinya bunyi bahasa
atau cabang fonetik ada tiga yaitu: Fonetik artikulatoris : cabang linguistik
yang menyelidiki bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Fonetik
akustis : mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis / fenomena alam
(bidang fisika ). Fonetik audiotoris : cabang fonetik yang menyelidiki bunyi
berdasarkan pendengaran sebagai presepsi bahasa ( bidang kedokteran ).
Fonetik menurut O’Connor, Ladefoge dalam buku Muslich, merupakan bidang kajian ilmu pengetahuan
(science) yang menelaah bagaimana manusia menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dalam
ujaran, menelaah gelombang-gelombang bunyi bahasa yang dikeluarkan dan
bagaimana alat pendengaran manusia menerima bunyi-bunyi bahasa untuk dianalisis
oleh otak manusia
Fonemik
Fonemik adalah suatu sistem fonem
suatu bahasa, (2) proses untuk menentukan fonem suatu bahasa; (3) menyelidikan
mengenai sistem fonem suatu bahasa (kridalksana, 2008: 62). Fonemik adalah bidang linguistik yang
mempelajari tentang bunyi bahasa sebagai pembeda makna.
Contoh :
[ C A
R I ]
[ J A R
I ] 2 fonem ; [ C , J ]
[ B A N
C I ]
[ P A N
C I ] 2 fonem : [ B , P ]
Bunyi
Vokoid
Bunyi vokoid, yaitu bunyi yang
dihasilkan tanpa melibatkan penyempitan atau penutupan pada daerah artikulasi
(Muslich, 2008: 46). Vokoid adalah ditandai bebasnya arus udara keluar dari rongga
mulut.
Bunyi Kontoid
Bunyi kontoid,
yaitu bunyi yang dihasilkan dengan melibatkan penyempitan atau penutupan pada
daerah artikulasi. Bunyi-bunyi kontoid ini lebih banyak jenis articulator yang
terlibat dalam upaya penyempitan atau penutupan ketika bunyi itu diucapkan
(muslich, 2008: 48). Kontoid adalah terhalangnya arus udara keluar dari mulut.
Contoh : selain
dari huruf vokal
Semi Vokal
Bunyi bahasa yang mempunyai cirri
vokal maupun konsonan, mempunyai sedikit geseran, dan tidak muncul sebagai inti
suku kata. Semi Vokal adalah setengah
vokal
Contoh : y dan
w
Alofon
Alofon adalah
Varian vonem berdasarkan posisi, mis. Vonem pertama pada kita dan kata secara
fonetis berbeda, masing-masing adalah kalofon dari fonem /k/; yang pertama
hanya muncul di depan vokal depan, sedangkan yang kedua di depan vokal belakang
atau konsonan lain.
Fonem vokal :
Depan
|
Tengah
|
Belakang
|
|
Tinggi
|
/ i /
|
/ u /
|
|
Sedang
|
/ e /
|
/ o /
|
|
Rendah
|
/ a /
|
Jenis bunyi dan suara yang
dihasilkan ;
Daerah artikulasi
Cara artikulasi
|
Bilabial
|
Labio
Dental
|
dental
|
Alvolar
|
Palatal
|
Velar
|
Glotal
|
Hambat
B
TB
|
p
b
|
t
d
|
c
j
|
k
g
|
|||
Frikatif
B
TB
|
f
v
|
s
z
|
H
|
||||
Nasal
B
|
M
|
N
|
|||||
Getar
B
|
R
|
||||||
Lateral
B
|
Z
|
||||||
Semivokal
B
|
W
|
Y
|
1.
DESKRIPSI FONETIS
Deskripsi fonetis
bahasa Minangkabau Jorong Koto Tinggi,
Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan, Kab. Limo Puluh Kota . Di temukan bunyi Vokoid, Kontoid,
Semi Vokal,berikut akan di jabarkan satu persatu :
1.1 Bunyi Vokoid
Bunyi vokoid bahasa minangkabau Jorong Koto Tinggi,
Kanagarian Maek, dapat dilihat dari contoh berikut:
/a/ Awal Tengah Akhir
[apel] ‘apel’ [parawe] ’jambu
biji’ [loba] ’lebah’ [apa?] ’ayah’ [gale] ҅gelas’ [galIa] ҅nakal’
/i/ Awal Tengah Akhir
[ikan]
‘ikan’ [dαlimO]’delima’ [lihai]
‘cekatan’
[inyIa?]
‘nenek’ [lapiα?] ‘tikar’ [ragaji]
‘gergaji’
/u/ Awal Tengah Akhir
[ular] ‘ular’ [rambu’an] ‘rambutan’ [labu]
‘labu’
[udaŋ] ‘udang’ [iduαŋ] ‘hidung’ [tuŋku] ‘tungku’
/e/ Awal Tengah Akhir
[ete?] ‘saudara
pr ibu ’[ule? ] ‘belatung’ [uŋge ] ‘ember’
[elO?] ‘ sopan’ [pae?] ‘pahat’ [paŋale]
‘pedagang’
/o/ Awal Tengah Akhir
[Obua?] ‘rambut’ [nOne] ‘nenas’ [kalO] ‘kalo’
[olun] ‘belum’ [loba] ‘lebah’ [monjO]
‘manja’
2.1 Bunyi Kontoid
Berdasarkan
penelitian yang dilakuakan di Jorong Koto
Tinggi, Kanagarian Maek, ditemukan bunyi kontoid sebagai berikut :
/b/ Awal [bOtiα?] ‘pepaya’
[biŋuaŋ] ‘dungu’
Tengah [somboŋ] ‘angkuh’
[abi]
‘habis’
/c/ Awal [calUaŋ] ‘cangkir’
[capa]
‘ember’
Tengah [cOcα?]
‘cicak’
[cucu]
‘cucu’
/d/ Awal [doke?] ‘dekat’
[dOriαn]
‘durian’
Tengah [sendO?] ‘sendok’
[kunduar]
‘labu’
/g/ awal [galimbiaŋ] ‘gelas’
[gigi]
‘gigi’
Tengah [pagi] ‘pagi’
[baga?]
‘berani’
/h/ Akhir [ayah]
‘ayah’
/j/ Awal [jαe?]
‘jahat’
[jari]
‘jari’
Tengah [baju] ‘baju’
/k/ Awal [korambia]
‘kelapa’
[konini] ‘kuini’
Tengah [ikan] ‘ikan’
[siko]
‘disini’
Akhir [cibOdα?]
‘nangka’
[salα?]
‘salak’
/l/ Awal [lintIbaŋ] ‘kaki seribu’
[lOmpu]
‘lampu’
Tengah [salα?] ‘salak’
[ular]
‘ular’
Akhir [bantal] ‘bantal’
/m/ Awal [markisa]
‘markisah’
[maŋkuα?]
‘mangkok’
Tengah [korambia] ‘kelapa’
[lOma]
‘lemah’
Akhir [ayam] ‘ayam’
/n/ Awal [nOne] “nenas”
Tengah [bantαl] ‘bantal’
[monjO]
‘manja’
Akhir [dOriαn] ‘durian’
[olun]
‘belum’
/p/ Awal [pisαŋ]
‘pisang’
[parawe]
‘jambu biji’
Tengah [apel] ‘apel’
[tipi]
‘TV’
/r/ Awal [rambu’an]
‘rambutan’
[ramo-ramo]
‘kupu-kupu’
Tengah [cere?] ‘cerek’
[lari]
‘lari’
Akhir [kOmpor] ‘kompor’
[ular]
‘ular’
/s/ Awal [sabI?]
‘sabit’
[somuI?]
‘semut’
/t/ Awal [tOmat]
‘tomat’
[tOrompa]
‘sandal’
Tengah [kUtu] ‘kutu’
[matO]
‘mata’
Akhir [tOmat] ‘tomat’
/ny/ Awal [ňiňial]
‘nyinyir’
/ng/ Tengah [mαŋgIh]
‘manggis’
[laŋaw]
‘lalat’
Akhir [αnjIaŋ]
“anjing’
[bαntIaŋ]
sapi’
3.1 Semi Vokoid
Berdasarkan penelitian bahasa Minangkabau yang di lakukan Jorong Koto Tinggi,
Kanagarian Maek, ditemukan kata semi vokal sebagai berikut :
/w/ Awal [wa’αŋ]
‘teman laki-laki
Tengah [jawuαh] ‘jauh’
Akhir [kObow] ‘kerbau’
/y/ Tengah [ayαh]
‘ayah’
[ňiňial]
‘nyinyir’
2. PASANGAN
MINIMAL
Untuk menemukan fonem segmental bahasa Minangkabau, Di Jorong Koto Tinggi,
Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan, Kab. Lima Puluh Kota, dilakukan dengan
cara mencari pasangan minimal. Apabila bunyi-bunyi bahasa yang secara fonetis
mirip , jika terdapat dalam pasangan minimal merupakan fonem yang berbeda, di
temukan fonem sebagai berikut :
2.1 Fonem Vokal
/a/-/i/ [asO?]’asap’ [IsO?]
’isap’
[tapI] ’tetapi’ , [ tipI] ’TV’
[Uni]
‘kakak perempuan’ , [Uda] ‘kakak laki-laki’
/a/-/e/ [dαndαŋ] ‘dandang’ , [ dendαŋ] ‘dendang’
/a/-/o/ [cacԑ?]’caci’,
[cOca?] ‘cicak’
/i/-/o/ [InO?] ’renungkan’ [onO?] ’diam’
2.2 Fonem Konsonan
Pada penelitian
Jorong Koto Tinggi , Kanagarian Maek, ditemukan fonem konsonan sebagai berikut
:
/m/-/n/ [amα?]’ibu’ anα?]’anak’
/n/-/s/ [pinαŋ]’pinang’ [pisαŋ]’pisang’
/j/-/p/ [jαe?]’nakal’ [pαe?]
‘pahat’
/l/-/k/ [lakί]’suami’ [kaki]’kaki’
/c/-/j/ [cαrI] “cari” [jαri]
“jari”
/l/-/t/ [lOŋan]’lengan’ [taŋan]’tangan’
/m/-/h/ [ayαm]’ayam’ [ayαh]’ayah’
/m/-/p/ [makcia?]’saudara laki2 ibu’ [pakcia?]’saudara laki2 ayah’
/p/-/b/ [pagi]’pagi’ [bagi]’bagi
[pawO]’paha’ [bawO]’bawa’
3. DISTRIBUSI KOMPLEMENTER
Distribusi komplementer adalah dua
varian dalam dalam lingkungan tertentu
saling melengkapi. Dari hasil penelitian di Jorong Koto Tinggi,
Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan Kabupaten Lima Puluh Kota, ditemukan beberapa fonem yang
berditribusi komplementer fonem-fonem itu saling melengkapi karena lingkungan
yang dimasukinya berbeda-beda diantara fonem-fonem tersebut, diatara fonem
tersebut antara lain sebagai berikut :
3.1 Fonem /i/
Fonem /i/ bahasa minangkabau di Jorong
Koto Tinggi, Kanagarian Maek, berdistribusi komlpementer dengan [I]. Fonem /i/ merupakan fonem vokal tinggi
depan tak bulat fonem ini berdistribusi lengkap dengan [I] . fonem /i/
mempunyai alofon [i] dan [I], fonem [i] muncul pada posisi awal , tengah dan
akhir pada kata dasar.
Contoh:
[i]
Awal [iduaŋ] ‘hidung’
Tengah [adiα?] ‘adik’
Akhir [padi] ’padi’
[I]
Tengah [itIa?] ’itik’
3.2 Fonem /e/
Fonem
/e/ bahasa minangkabau di jorong koto tinggi, kanagarian maek, berdistribusi
komlpementer dengan [ε]. Fonem /e/ adalah fonem tengah depan tak bulat. Fonem /e/ mempunyai
alofon [e] dan [ε]. Alofon [e] muncul pada posisi akhir awal dan akhir sedangkan alofon [ε] muncul pada posisi tengah pada suku
kata kata tertutup bila diakhiri oleh bunyi [?] dan [h].
Contoh:
Awal [elo?] ’baik’
Tengah [jaε?] ‘jahat’
Akhir [gale] ‘gelas’
3.3 Fonem /u/
Fonem
/u/ dalam bahasa Minangkabau di Jorong Koto Tinggi, Kanagarian Maek.
Berdistribusi komplementer dengan [U]. Fonem /u/ ucapkan dengan cara menaikan
pangkal lidah setinggi-tingginya dan saat pengucapkannya bibir berbentuk
bundar. Fonem /u/ mempunyai alofon [u]
dan [U]. Alofon muncul pada posisi awal dan tengah sedangkan alofon [U] muncul
pada akhir apabila diikuti bunyi [α].
Contoh:
Awal [ular] ’ular’
Tengah [saus] ‘saos’
Akhir [pisaU] ’pisau’
3.4 Fonem /o/
Fonem /o/ merupakan
fonem vokal tengah belakang tidak bulat pemakaian fonem ini di jorong koto
tinggi, kanagarian maek berdistribusi komplementer dengan [ͻ].
Fonem [o] mempunyai alofon [o] dan [ͻ]. Alofon [o] muncul pada posisi awal dan
akhir sedangkan alofon [ͻ] muncul pada posisi tengah apa bila diikuti oleh
bunyi [?].
Contoh :
[o]
Tengah [cokolat] ‘coklat’
Akhir [kudo] ‘kuda’
[O] Akhir [sendO?] ‘sendok’
3.5 Fonem /k/
Fonem /k/ adalah konsonan hambat velar tak bersuara. Pemakaian
konsonan ini pada lingkungan bahasa
minangkabau di Jorong Kotinggi, Kanagarian Maek, berdistribusi komplementer
dengan [?] oleh sebab itu, bunyi [?]
merupakan alofon dari fonem /k/ . alofon [k] muncul pada awal dan
tengah, suku kata sedangkan alofon [?] muncul pada posisi akhir pada kata
dasar.
Contoh:
[k] Awal [kudo] ‘kuda’
Tengah [cokolat] ‘coklat’
[?] akhir [elo?]` ‘ramah’
3. PENUTUP
Kesimpulan
Dari analisis yang telah
diperoleh dilapangan, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1.
Bunyi
bahasa Minangkabau Di Jorong Koto
Tinggi , Kanagarian Maek, Kec. Bukik Barisan Kab. Lima Puluh Kota yaitu bunyi
vokoid, kontoid, semi vokal, pasangan minimal.
2.
Bahasa
minangkabau di jorong koto tinggi , kanagarian
maek, kec. Bukik barisan kab. Lima puluh kota secara fonetik yaitu 9 bunyi
vokoid, dan 21 bunyi-bunyi vokoid, [i],
[I], [u], [U], [e], [ε] [o], [O] dan [a] . adapun bunyi kontoid [b], [c], [d], [f], [g], [h],
[j], [k], [l], [m], [n], [p], [q], [r] ,[s], [t],[w], [y], [ŋ], [ň] dan
[?].
3.
Bahasa
Minangkabau di jorong koto tinggi , kanagarian
maek, kec. Bukik barisan kab. Lima puluh kota, memiliki lima sistem bunyi berdistribusi komplementer yaitu, bunyi
[u] dan [U], bunyi [i] dan [I], bunyi [e] dan [ε], bunyi [o] dan [O], dan bunyi [k] dan [?].
4.DAFTAR PUSTAKA
Muslich,
Masnur.2008.Fonologi Bahasa Indonesia
: Tinjauan Deskriptif System Bunyi Bahasa Indonesia.Jakarta :Bumi Aksara.
Moussay,Gerard.1998.Tata Bahasa Minangkabau.Jakarta :
Gramedia.
Chaer,Abdul.2007 .Linguistik Umum.Jakarta
:Rineka Cipta.
Kridalaksna, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta:
Gramedia.
Bahren. 2011. Lika Liku Linguistik. Padang: Minangkabau _Press.