BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Struktural
merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak
dapat berdiri sendiri di luar struktural itu. Pendekatan struktural yaitu suatu
metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya
ditujukan kepada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar
kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya.
Analisis
struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan. Sebab karya sastra
mempunyai kebulatan makna intiristik yang dapat digali dari karya itu sendiri.
Pendekatan struktural yang dipergunakan, akan menghasilkan gambaran yang jelas
terhadap diksi, citraan, bahasa khias, majas, sarana retorika, bait dan baris,
nilai bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan dalam menulis
puisinya,untuk menunjang menganalisis puisi. Pendekatan struktural dalam
analisis puisi dab kritik sastra berguna untuk pengembangan dan pembinaan ilmu
sastra (teori sastra). Kritik sastra merupakan wadah analisis karya sastra,
analisis struktur ceruta, gaya bahasa, gaya bahasa teknik penceritaan dan
sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, makalah yang berjudul “ Aalisis Puisi Berdasarkan
Pendekatan Struktural, secara lebih terinci rumusan masalah tersebut di
fokuskan pada pokok masalah dan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai
berikut:
1. Apa
pengertian pendekatan struktural?
2. Apa hasil
dari menganalisis puisi berdasarkan pendekatan struktural?
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan dan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mengenal
secara mendetail serta universal dalam Analisis Puisi Berdasarkan Pendekatan
Struktural.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1Pengertian
Strukturalisme
Karya sastra merupakan sebuah
struktur. Struktur di sini dalam arti bahwa karya sastra itu merupakan susunan
unsur-unsur yang bersistem yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal
balik, saling menentukan. Dalam pengertian struktur ini (Piaget via Hawkes,
1978:16) terlihat adanya rangkaian
kesatuan yang meliputi tiga dasar, yaitu ide kesatuan, ide transformasi, dan
ide pengaturan diri sendiri (self- regulation).
Pertama, struktur itu merupakan
keseluruhan bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak dapat berdiri
sendiri di luar struktur itu . Kedua,struktur itu berisi gagasan transformasi
dalam arti bahwa struktur itu tidak statis. mampu melakukan prosedur-prosedur
transformasional, dalam arti bahan-bahan baru diproses dengan proses dengan
prosedur dan melalui prosedur itu .Strukturalisme itu pada dasarnya merupakan
cara berpikir tentang dunia terutama berhubungan dengan tanggapan dan deskripsi
struktur-struktur.
“Aku rindu bansi menjerit di kebun sawit”
aku
rindu bansi yang menjerit di batang sawit
luas
terbentang. harum jeruk dipetik gadis gadis
pasaman
kutangnya
ketat tubuhnya sintal mengayuh sepeda
sore
hari
kucium
peluhnya wangian hutan libido beruk jantang.
ai,
rozalita
lubis, kaukah itu di tengah hari gerimis pelangi
melengkung
dadamu
yang bulat memanggil manggil nafsu purba
hutan
belantara
di
airbangis aku dulu memasang mata kail menghadang
laut
ganas
memandangmu,
boru lubis, aku tidak ingat anak bini
bening
seketika, air sungai bataan terus ke laut
airbangis
aku
menangis
rindu
bansi menjerit di kebun sawit. truk truk
berseliweran
bermuataan
buruh kembali dari kebun. wahai, bansi, rabab, dan pantun rinduku sunyi
|
1.2
Analisis Struktural Puisi “Aku Rindu Bansi Menjerit di Kebun Sawit”
Dalam puisi “ aku rindu bansi menjerit di kebun sawit” merupakan
manolog siaku .Dikatakan
monolog,karena hanya ada satu orang yang berbicara yaitu si “aku”.Parafrasenya
adalah sebagai berikut :
Aku
rindu bansi menjerit di kebun sawit luas terbentang. Harum jeruk dipetik gadis
gadis pasaman ( kerinduan siaku pada kebun sawit yang luas terbentang. Yang
jeruk nya manis dan dipetik oleh gadis pasaman) dalam artiannya mengandung
majas personifikasi yang mana benda mati seolah olah hidup yaitu pada bansi
menjerit. Kutangnya ketat
tubuhnya sintal mengayuh sepeda sore hari, kucium peluhnya wagian hutan libido beruk
jantan.( tubuhnya yang indah yang mengayuh sepeda pada sore hari dari hutan
yang indah ) dalam artiannya mengandung majas
Dalam puisi
diatas terdapat citraan pendengaran yaitu terlihat ketika siaku rindu bansi
menjerit dan terdapat juga citraan penglihatan pada kata kutangnya ketat
tubuhnya sintal mengayuh sepeda.
ai, rozalita
lubis, kau kah itu di tengah hari gerimis pelangi melengkung ( rozalitalubis adalah nama seorang perempuan yang mengayuh
sepeda, siaku bertanya apakah itu dia. Pada baris ini tedapat citraan
penglihatan yaitu terdapat pada kata kau kah itu. Dadamu
yang bulat memanggil manggil nafsu purba hutan belantara (keindahan
tubuhnya yang indah seolah-olah memanggil masa-masa yang lalu. Pada baris ini
terdapat citraan pendegaran yaitu terlihat pada kata memanggil manggil,
selain itu juga terdapat rima konsonan yaitu terdapat pada kata memanggil
manggil.
di airbangis
aku dulu memasang mata kail menghadang laut ganas ( siaku teringat akan masa
lalunya ketika mengail diairbangis, dengan menghadang laut yang luas). Dalam artiannya terdapat majas hiperbola yang
mana pengunggkapan yang melebih- melebihkan kenyataan sehingga kenyataan
tersebut menjadi tidak masuk akal pada kata laut ganas. Dari puisi di
atas terdapat citraan penglihatan, ini terlihat dalam kata kau kah itu dan
juga citraan penglihatan pada kata dadamu yang bulat.
Memandangmu,
boru lubis, aku tidak ingat anak bini hening seketika. Air sungai bataan terus
kelaut air bangis (ketika siaku
memandang rozalita, siaku lupa akan boru lubis, istrinya dan anaknya, dan air
sungai terus mengalir) dalam baris ini terdapat pencitraan penglihatan, yaitu
terdapat pada kata memandangmu.
Aku menangis,
aku rindu bansi menjerit di kebun sawit. Truk truk berseliweran, bermuatan
buruh kembali dari kebun, wahai, bansi, rabab, dan pantun rinduku yang sunyi. (siaku menangis , rindu akan suara bansi di kebun sawit, dan
terkenang truk truk yang kembali dari kebun sawit, wahai bansi, rabab, dan pantun
rindu siaku tapi itu hanya sunyi belaka). dalam artiannya terdapat majas
personifikasi yaitu pada kata bansi menjerit, pada puisi tersebut
terdapat citraan pendengaran pada kata bansi menjerit. Terdapat rima
konsonan pada kata truk truk, dan terdapat pesamaan bunyi diakhir kata
atau asonansi pada kata wahai, bansi.
Tema dari puisi
diatas adalah kerinduan
Hal ini
tergambar dari kata -akurindu
bansi menjerit
-wahai,
bansi, rabab, dan pantun rinduku yang sunyi
BAB III
KESIMPULAN
Struktural merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktural itu. Analisis struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan. Sebab karya sastra mempunyai kebulatan makna intiristik yang dapat digali dari karya itu sendiri.
Evaluasi merupakan tahap pertama dimana system engineering menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan system dalam bidang komunikasi dankomputerisasi.
Dalam komputasi, analisis ini biasanya mencakup segi kontrol arus, kontrol kesalahan dan penelitian efisiensi. Tidak jarang ditemui permasalahan besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat diteliti dan ditangani lebih mudah.
Perumusan masalah dari Analisis Puisi Berdasarkan Pendekatan struktural adalah suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya.
Pada intinya puisi aku rindu bansi menjerit di kebun sawit ini
menggambarkan adanya kerinduan dan kisah asmara si aku masa lalu .
hal ini tergambar dalam beberapa sajak diantaranya :
-
Aku rindu bansi menjerit dikebun sawit
-
Rozalita lubis, kaukah itu ditengah hari gerimis
pelangi melengkung
-
Wahai bansi, rabab, dan pantun rinduku yang sunyi
Puisi
ini menceritakan si aku yang merasa kerinduan akan masa lalu dan keinginan akan masa lalu itu terulang
lagi, tapi kenyataannya keindahan masa
lalu tidak dapat dirasakan lagi.
Daftar Pustaka
ü
Pradopo, rahmad djoko . Pengkajian
Puisi . Analisis Strata Norma Dan Analisis Struktural dan Semiotik. Yogyakarta:Gajah
Mada University Press.2010