Sabtu, 07 September 2013

Menganalisis Puisi Berdasarkan Pendekatan Strukturalisme “Aku Rindu Bansi Menjerit di Kebun Sawit ”


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang masalah
Struktural merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktural itu. Pendekatan struktural yaitu suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya.
Analisis struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan. Sebab karya sastra mempunyai kebulatan makna intiristik yang dapat digali dari karya itu sendiri. Pendekatan struktural yang dipergunakan, akan menghasilkan gambaran yang jelas terhadap diksi, citraan, bahasa khias, majas, sarana retorika, bait dan baris, nilai bunyi, persajakan, narasi, emosi, dan ide yang digunakan dalam menulis puisinya,untuk menunjang menganalisis puisi. Pendekatan struktural dalam analisis puisi dab kritik sastra berguna untuk pengembangan dan pembinaan ilmu sastra (teori sastra). Kritik sastra merupakan wadah analisis karya sastra, analisis struktur ceruta, gaya bahasa, gaya bahasa teknik penceritaan dan sebagainya.


1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, makalah yang berjudul “ Aalisis Puisi Berdasarkan Pendekatan Struktural, secara lebih terinci rumusan masalah tersebut di fokuskan pada pokok masalah dan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.      Apa pengertian pendekatan struktural?
2.      Apa hasil dari menganalisis puisi berdasarkan pendekatan struktural?

1.3  Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui dan mengenal secara mendetail serta universal dalam Analisis Puisi Berdasarkan Pendekatan Struktural.

BAB II
PEMBAHASAN

1.1Pengertian Strukturalisme
Karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur di sini dalam arti bahwa karya sastra itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan timbal balik, saling menentukan. Dalam pengertian struktur ini (Piaget via Hawkes, 1978:16) terlihat adanya  rangkaian kesatuan yang meliputi tiga dasar, yaitu ide kesatuan, ide transformasi, dan ide pengaturan diri sendiri (self- regulation).
Pertama, struktur itu merupakan keseluruhan bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktur itu . Kedua,struktur itu berisi gagasan transformasi dalam arti bahwa struktur itu tidak statis. mampu melakukan prosedur-prosedur transformasional, dalam arti bahan-bahan baru diproses dengan proses dengan prosedur dan melalui prosedur itu .Strukturalisme itu pada dasarnya merupakan cara berpikir tentang dunia terutama berhubungan dengan tanggapan dan deskripsi struktur-struktur.













“Aku rindu bansi menjerit di kebun sawit”

aku rindu bansi yang menjerit di batang sawit
luas terbentang. harum jeruk dipetik gadis gadis
pasaman
kutangnya ketat tubuhnya sintal mengayuh sepeda
sore hari
kucium peluhnya wangian hutan libido beruk jantang.
ai,
rozalita lubis, kaukah itu di tengah hari gerimis pelangi
melengkung
dadamu yang bulat memanggil manggil nafsu purba
hutan belantara
di airbangis aku dulu memasang mata kail menghadang
laut ganas
memandangmu, boru lubis, aku tidak ingat anak bini
bening seketika, air sungai bataan terus ke laut
airbangis
aku menangis
rindu bansi menjerit di kebun sawit. truk truk
berseliweran
bermuataan buruh kembali dari kebun. wahai, bansi, rabab, dan pantun rinduku sunyi
Butterfly_6


1.2 Analisis Struktural Puisi “Aku Rindu Bansi Menjerit di Kebun Sawit”
 Dalam puisi “ aku rindu bansi menjerit di kebun sawit” merupakan manolog siaku .Dikatakan monolog,karena hanya ada satu orang yang berbicara yaitu si “aku”.Parafrasenya adalah sebagai berikut :
            Aku rindu bansi menjerit di kebun sawit luas terbentang. Harum jeruk dipetik gadis gadis pasaman ( kerinduan siaku pada kebun sawit yang luas terbentang. Yang jeruk nya manis dan dipetik oleh gadis pasaman) dalam artiannya mengandung majas personifikasi yang mana benda mati seolah olah hidup yaitu pada bansi menjerit.  Kutangnya ketat tubuhnya sintal mengayuh sepeda sore hari,  kucium peluhnya wagian hutan libido beruk jantan.( tubuhnya yang indah yang mengayuh sepeda pada sore hari dari hutan yang indah ) dalam artiannya mengandung majas 
Dalam puisi diatas terdapat citraan pendengaran yaitu terlihat ketika siaku rindu bansi menjerit dan terdapat juga citraan penglihatan pada kata kutangnya ketat tubuhnya sintal mengayuh sepeda.
ai, rozalita lubis, kau kah itu di tengah hari gerimis pelangi melengkung ( rozalitalubis adalah nama seorang perempuan yang mengayuh sepeda, siaku bertanya apakah itu dia. Pada baris ini tedapat citraan penglihatan yaitu terdapat pada kata kau kah itu.   Dadamu yang bulat memanggil manggil nafsu purba hutan belantara (keindahan tubuhnya yang indah seolah-olah memanggil masa-masa yang lalu. Pada baris ini terdapat citraan pendegaran yaitu terlihat pada kata memanggil manggil, selain itu juga terdapat rima konsonan yaitu terdapat pada kata memanggil manggil.
di airbangis aku dulu memasang mata kail menghadang laut ganas ( siaku teringat akan  masa lalunya ketika mengail diairbangis, dengan menghadang laut yang luas).  Dalam artiannya terdapat majas hiperbola yang mana pengunggkapan yang melebih- melebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal pada kata laut ganas. Dari puisi di atas terdapat citraan penglihatan, ini terlihat dalam kata kau kah itu dan juga citraan penglihatan pada kata dadamu yang bulat.
Memandangmu, boru lubis, aku tidak ingat anak bini hening seketika. Air sungai bataan terus kelaut air bangis (ketika siaku memandang rozalita, siaku lupa akan boru lubis, istrinya dan anaknya, dan air sungai terus mengalir) dalam baris ini terdapat pencitraan penglihatan, yaitu terdapat pada kata memandangmu.
Aku menangis, aku rindu bansi menjerit di kebun sawit. Truk truk berseliweran, bermuatan buruh kembali dari kebun, wahai, bansi, rabab, dan pantun rinduku yang sunyi. (siaku menangis , rindu akan suara bansi di kebun sawit, dan terkenang truk truk yang kembali dari kebun sawit, wahai bansi, rabab, dan pantun rindu siaku tapi itu hanya sunyi belaka). dalam artiannya terdapat majas personifikasi yaitu pada kata bansi menjerit, pada puisi tersebut terdapat citraan pendengaran pada kata bansi menjerit. Terdapat rima konsonan pada kata truk truk, dan terdapat pesamaan bunyi diakhir kata atau asonansi pada kata wahai, bansi.
Tema dari puisi diatas adalah kerinduan 
Hal ini tergambar dari kata      -akurindu bansi menjerit
                                                -wahai, bansi, rabab, dan pantun rinduku yang sunyi









BAB III
KESIMPULAN

            Struktural merupakan keseluruhan yang bulat, yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktural itu. Analisis struktural merupakan tugas prioritas atau tugas pendahuluan. Sebab karya sastra mempunyai kebulatan makna intiristik yang dapat digali dari karya itu sendiri.
            Evaluasi merupakan tahap pertama dimana system engineering menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan system dalam bidang komunikasi dankomputerisasi.
            Dalam komputasi, analisis ini biasanya mencakup segi kontrol arus, kontrol kesalahan dan penelitian efisiensi. Tidak jarang ditemui permasalahan besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat diteliti dan ditangani lebih mudah.
            Perumusan masalah dari Analisis Puisi Berdasarkan Pendekatan struktural adalah suatu metode atau cara pencarian terhadap suatu fakta yang sasarannya tidak hanya ditujukan kepada salah satu unsur sebagai individu yang berdiri sendiri di luar kesatuannya, melainkan ditujukan pula kepada hubungan antar unsurnya.
Pada intinya puisi aku rindu bansi menjerit di kebun sawit ini menggambarkan adanya kerinduan dan kisah asmara si aku  masa lalu  .
hal ini  tergambar dalam beberapa sajak diantaranya :
-          Aku rindu bansi menjerit dikebun sawit
-          Rozalita lubis, kaukah itu ditengah hari gerimis pelangi melengkung
-          Wahai bansi, rabab, dan pantun rinduku yang sunyi
Puisi ini menceritakan si aku yang merasa kerinduan akan masa lalu   dan keinginan akan masa lalu itu terulang lagi, tapi kenyataannya  keindahan masa lalu tidak dapat dirasakan lagi.


                                                                              


Daftar Pustaka
ü  Pradopo, rahmad djoko . Pengkajian Puisi . Analisis Strata Norma Dan Analisis Struktural dan Semiotik. Yogyakarta:Gajah Mada University Press.2010